![]() |
| Gaya Kepemimpinan Princess Athifah dalam Membangun Sistem Kerja Profesional |
Daily Trend - Industri kreatif sering dianggap sebagai dunia yang bergerak cepat, fleksibel, dan penuh spontanitas. Namun bagi Nur Athifah Aliah Muhammad, justru di situlah pentingnya membangun sistem, struktur, dan pola kerja yang jelas. Sebagai Founder dan Direktur Utama PT INDO KREATIFA GROUP, Athifah berada di balik salah satu agency dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, menaungi lebih dari 10.000 talent dan dipercaya oleh lebih dari 300 brand. Di balik perkembangan pesat tersebut, terdapat strategi kepemimpinan yang rapi dan terstruktur.
Ketika memulai bisnis pada tahun 2020, Athifah melihat banyak talent yang mengalami kesulitan berkembang karena tidak adanya sistem kerja yang mendukung karier mereka. Banyak dari mereka bekerja sendirian, tanpa arahan yang jelas, dan tidak tahu bagaimana mengelola peluang. Dari sinilah Athifah mulai merancang pendekatan baru. Menurutnya, talent bukan sekadar “pemain internet”, tetapi aset kreatif yang harus mendapat pendampingan profesional.
Ia kemudian membangun struktur internal yang lebih tertata, mulai dari SOP kerja, pembagian divisi, manajemen komunikasi dengan brand, hingga pendampingan talent dalam hal growth dan pengembangan personal branding. Langkah-langkah ini jarang dilakukan pemimpin muda di industri kreatif. Namun Athifah percaya bahwa kreativitas tidak akan berjalan jauh tanpa sistem yang kuat.
Transparansi juga menjadi hal yang selalu ia tekankan. Talent harus mengetahui apa yang mereka kerjakan, bagaimana progresnya, dan apa hasil dari setiap langkah. Begitu pula brand, mereka harus merasa nyaman karena campaign dikelola secara profesional. Transparansi inilah yang membuat PT INDO KREATIFA GROUP berkembang cepat dan dipercaya banyak perusahaan nasional hingga internasional.
Bagi Athifah, budaya kerja merupakan fondasi penting. Ia ingin talent merasa dihargai, didengar, dan memiliki ruang berkembang. Politik kantor dan ketidakpastian adalah dua hal yang ingin ia hilangkan sejak awal. Karena itu, ia mendorong komunikasi dua arah—talent bebas menyampaikan ide, kritik, hingga batas kenyamanan mereka. Baginya, ruang aman bukan konsep, melainkan praktik kerja nyata.
Pengalaman organisasinya turut membentuk gaya kepemimpinannya. Dari karate ia belajar disiplin dan fokus; dari dunia akademik ia belajar cara berpikir sistematis; dan dari modelling ia belajar kepercayaan diri serta komunikasi. Semua itu berpadu membentuk gaya kepemimpinan yang hangat namun tegas. Athifah bukan tipe pemimpin yang hanya memberi perintah, melainkan yang ikut turun ke lapangan dan memberi contoh secara langsung.
Perjalanan Athifah juga dipengaruhi nilai keluarga yang membuatnya tetap membumi meski memimpin perusahaan besar. Tumbuh di lingkungan religius dan edukatif membuatnya terbiasa menyusun langkah bisnis dengan penuh tanggung jawab.
“Saya percaya industri kreatif tidak cukup hanya dengan popularitas. Ia butuh sistem, butuh kepemimpinan, dan butuh struktur,” ungkapnya.
Kini, PT INDO KREATIFA GROUP tidak hanya fokus pada agency talent, tetapi juga berkembang ke sektor perjalanan seperti layanan haji, umrah, dan wisata internasional. Meski melakukan ekspansi besar, Athifah tetap memastikan setiap unit usaha dibangun dengan struktur yang kuat dan standar kerja profesional.
Bagi banyak anak muda, Athifah menjadi contoh bahwa kreativitas dan manajemen dapat berjalan berdampingan. Ia membuktikan bahwa pemimpin muda tidak harus menunggu “dewasa” untuk memegang tanggung jawab besar—yang dibutuhkan adalah visi, keberanian, dan konsistensi.
Di tengah semua aktivitasnya, Athifah tetap membagikan pemikiran dan pengalamannya melalui media sosial. Banyak orang mengikuti perjalanan profesionalnya melalui Instagram @Princessathifah, tempat ia membagikan inspirasi dan langkah-langkah kepemimpinannya kepada ribuan pengikut.
